Friday, February 18, 2011

BUATMU IBU~DEVOTEES

Ibu? bergenang airmataku
Terbayang wajahmu yang redup sayu 
Kudusnya kasih yang engkau hamparkan 
Bagaikan laut yang tak bertepian 

Biarpun kepahitan telah engkau rasakan 
Tidak pun kau merasa jemu 
Mengasuh dan mendidik kami semua anakmu 
Dari kecil hingga dewasa 

Hidupmu kau korbankan 
Biarpun dirimu telah terkorban 
Tak dapat ku balasi 
Akan semua ini 
Semoga Tuhan membekati kehidupanmu ibu? 

Ibu? kau ampunilah dosaku 
Andainya pernah menghiris hatimu 
Restumu yang amat aku harapkan 
Kerana di situ letak syurgaku 

Tabahnya melayani kenakalan anakmu 
Mengajarku erti kesabaran 
Kau bagai pelita di kala aku kegelapan 
Menyuluh jalan kehidupan 

Kasih sayangmu sungguh bernilai 
Itulah harta yang kau berikan 

Ibu? kau ampunilah dosaku 
Andainya pernah menghiris hatimu 
Restumu yang amat aku harapkan 
Kerana di situ letaknya syurgaku 

Tabahnya melayani kenakalan anakmu 
Mengajarku erti kesabaran 
Kau bagai pelita di kala aku kegelapan 
Menyuluh jalan kehidupan 

Kasihanilah, Tuhan? 
Ibu yang telah melahirkan diriku 
Bagaikan kasih ibu sewaktu kecilku 
Moga bahagia ibu di dunia dan di akhirat sana 
Moga bahagia ibu di dunia dan di akhirat sana 

Sahabat~hijjaz

Dengarkan kerinduan di lautan memori
Mengintai kenangan indah 
Yang menyentuh emosi
Masih segar diingatan
Hadirmu bawa sinar cahaya impian

Sahabat,
Kau sesungguhnya
Temanku dikala suka & lara

Tikaku buntu diselubungi sendu
Kau tiupkan ketabahan
Untukku ku ukir senyuman 
Bagaikan embun hilang di terbit fajar
Kau pergi jauh mengejar cita
Menggapai redha yang Esa

Duhai sahabat dengarkanlah 
bicara hatiku ini,
Meskipun jarak memisahkan 
namun tiada noktah kasih,
Biar lama ku menentukan 
nilai ukhuwwah yang terjalin,
Teruskan perjuangan
ke titisan darah terakhir

Dan aku, 
masih disini terus mendaki
puncak tertinggi hidupku...
Dan aku,
terus menanti saat yang manis
akan berulang kembali...
SAHABAT...

Sahabat~devotees

Dengarkan kerinduan di lautan memori
Mengintai kenangan indah 
Yang menyentuh emosi
Masih segar diingatan
Hadirmu bawa sinar cahaya impian

Sahabat,
Kau sesungguhnya
Temanku dikala suka & lara

Tikaku buntu diselubungi sendu
Kau tiupkan ketabahan
Untukku ku ukir senyuman 
Bagaikan embun hilang di terbit fajar
Kau pergi jauh mengejar cita
Menggapai redha yang Esa

Duhai sahabat dengarkanlah 
bicara hatiku ini,
Meskipun jarak memisahkan 
namun tiada noktah kasih,
Biar lama ku menentukan 
nilai ukhuwwah yang terjalin,
Teruskan perjuangan
ke titisan darah terakhir

Dan aku, 
masih disini terus mendaki
puncak tertinggi hidupku...
Dan aku,
terus menanti saat yang manis
akan berulang kembali...
SAHABAT...

Lament~DEVOTEES

You
You like to live
like to believe
Essence of life is fun
Want
Want to pretend
The life that you live
Has no guiding hands and you

Jumped into the monies
And never looked back
Moved away from righteousness
You want it all
And don't care if you fall
You wanna see the world
You wanna be the world

Try
Try to believe
The reason to live
Eternal compassion
You'll feel it deep within inside of you

Grasp
The chance to live
A new life
A new beginning
But you

c/o

Why
Do you throw life away
Don't you wanna be among
The ones who faught for the truth
When you eyes were blinded
By the taste temptation in your life
Then tell me why must you

Lagu : Waheeda 
Lirik: Waheeda

Menanti Di Barzakh~FAR-EAST

Ku Merintih, Aku Menangis,
Ku Meratap, Aku Mengharap, 
Ku Meminta Dihidupkan Semula, 
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata, 

Perjalanan Rohku, 
Melengkapi Sebuah Kembara,
Singgah Di Rahim Bonda, Sebelum Menjejak Ke Dunia,
Menanti Di Barzakh, Sebelum Berangkat Ke Mahsyar,
Diperhitung Amalan, 
Penentu Syurga Atau Sebaliknya,

Tanah Yang Basah Berwarna Merah, 
Semerah Mawar Dan Jugak Rindu,
7 Langkah Pun Baru Berlalu,
Susai Talkin Penanda Syahdu,
Tenang Dan Damai Di Pusaraku,
Nisan Batu Menjadi Tugu,
Namun Tak Siapa Pun Tahu 

Resah Penantianku,
Terbangkitnya Aku Dari Sebuah Kematian,
Seakan Ku Dengari,
Tangis Mereka Yang Ku Tinggalkan,
Kehidupan Disini Bukan Suatu Khayalan x2
Tetapi Ia Sebenar Kejadian x2
Kembali Oh Kembali,

Kembalilah Kedalam Diri,
Sendirian Sendiri,
Sendiri Bertemankan Sepi,
Hanya Kain Putih Yang Membaluti Tubuhku,
Terbujur Dan Kaku,
Jasad Terbujur Didalam Keranda Kayu,

Ajal Yang Datang Dibuka Pintu ,
Tiada Siapa Yang Memberi Tahu,
Tiada Siapa Pun Dapat Hindari,
Tiada Siapa Yang Terkecuali,
Lemah Jemari Nafas Terhenti,

Tidak Tergambar Sakitnya Mati,
Cukup sekali Jasadku Untuk Mengulangi,
Jantung Berdenyut Kencang,
Menantikan Malaikat Datang,

Mengigil Ketakutan Gelap Pekat Dipandangan,
Selama Ini Diceritakan x2
Kini Aku Merasakan x2
Dialam Barzakh Jasad Dikebumikan x2
Ku Merintih, Aku Menangis,
Ku Meratap, Aku Mengharap, 
Ku Meminta Dihidupkan Semula, Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata,


Kembali~FAR-EAST

Wahai Tuhan yang Maha Pemurah
Terangilah ku dengan nurimanmu
Hanya kau tempat ku berserah
Mohon magfirah di dalam syahdu

Wahai Tuhan yang Maha Pengasih
Ampunilah segala dosaku
Laksana bumi di laut memutih
Hanyut ditelan gelombang nafsu

Hari hari yang telah aku lalui
Ingin ku tinggalkan terus bersemadi

Ingin aku kembali kepada fitrah insani
Tak sanggupku jelajahi rimba duniawi
Bebaskan lah diriku dari di belenggu
Dosa noda nafsu durjana

Terimalah taubatku ya Allah
Bimbinglah daku ke jalan redhamu
Moga sinarmu terangi hidupku
Didalam kegelapan
Aku kan kembali padamu Rabbi
Mengadapmu Ya Rabbulizzati
Segala ketentuan ku pasrahkan
Di hujung penghayatan

Wahai Tuhan yang maha pemurah

Sumaiyah~hijjaz

Dalam diri selembut sutera
Kau memiliki iman yang teguh
Kau nyalakan obor agama dirimu bak lentera
dibelengu jahiliah kau tempuh dengan berani
Walau pun jasadmu milik tuan
Tetapi hatimu milik Tuhan

Padang pasir menjadi saksi
ketabahan keluarga itu
Tika suami dan anak dibaring mengadap mentari
Disuruh memilih iman atau kekufuran
Samar jahiliah atau sinaran akidah

( korus )
Sabarlah keluarga Yasir
Bagimu syurga disana
Dan kau pun tega memilih syurga
Walau terpaksa mengorban nyawa
Lalu tombak yang tajam menikam
jasadmu yang tiada bermaya
Namun iman didadamu sedikit tidak berubah

Darahmu menjadi sumbu pelita iman
Sumaiyah kaulah lambang wanita solehah
Tangan yang disangka lembut
menghayun buaian
Mengoncang dunia mencipta sejarah

Sumaiyah kau dibunuh didunia sementara
Untuk hidup disyurga yang selama-lamanya
Kaulah wanita terbaik, sebaik manusia
Namamu tetap menjadi sejarah

Sahabat~hijjaz

Dengarkan kerinduan di lautan memori
Mengintai kenangan indah 
Yang menyentuh emosi
Masih segar diingatan
Hadirmu bawa sinar cahaya impian

Sahabat,
Kau sesungguhnya
Temanku dikala suka & lara

Tikaku buntu diselubungi sendu
Kau tiupkan ketabahan
Untukku ku ukir senyuman 
Bagaikan embun hilang di terbit fajar
Kau pergi jauh mengejar cita
Menggapai redha yang Esa

Duhai sahabat dengarkanlah 
bicara hatiku ini,
Meskipun jarak memisahkan 
namun tiada noktah kasih,
Biar lama ku menentukan 
nilai ukhuwwah yang terjalin,
Teruskan perjuangan
ke titisan darah terakhir

Dan aku, 
masih disini terus mendaki
puncak tertinggi hidupku...
Dan aku,
terus menanti saat yang manis
akan berulang kembali...
SAHABAT...

Ritma Kehidupan~hijjaz

Huluran salam berhias senyuman
Pertemuan mengeratkan perhubungan
Saling bermesra kukuhkan ikatan
Persaudaraan di dalam keredhaan-Nya

Irama nan syahdu kita dendangkan
Berkias ungkapan penuh makna
Menyatukan kita dalam ritma
Santun kata beralas budi bicara

Di dalam lagu kita dipertemukan
Di dalam restuNya kita bergandingan tangan
Meneruskan cita-cita kehidupan
Dalam suasana kedamaian

Berjauh berpisah berjarak menyusuri fitrah
Merindu menanti mengharap mendamba dalam gundah
Air yang mengalir dicincang tiada kan putusnya
Biduk lalu kiambang bertaut semula

Berpesan-pesan sesama saudara
Meneruskan seruan Rasul junjungan
Saling berdoa memohon rahmat-Nya
Bertemu tak jemu berpisah tidak gelisah

Pesnona Cinta~hijjaz

Kau siramkan wangian mawar putih 
Kepada sebuah kenangan yang layu 
Bisakah merubah detik-detik yang berlalu 
Dari sekadar impian yang kaku 

Jiwa terpaut menyaksi 
Seribu pengorbanan dihulur 
Cinta kasihan bersemi 
Mengagung tak disedari 
Diimpi tak pasti 
Mengharap tak mendakap 
Kesetiaan dijunjung 
Rupanya tak ke hujung 

Lilin yang menyala membakari dirinya 
Buat menerangi insan yang memerlukan 
Tanpa disedari diri sendiri sirna 
Duka nestapa dibiarkan saja 

Begini jadinya bila dihamba pesona cinta 
Yang buta tak mengenal sebenar sifatnya 

Cinta suci bukan untuk dinodai 
Kasih jangan dikhianati 
Lamarlah belas simpati 

Kesucian cinta 
Ikhlas tak diundang 
Perliharalah? 

Kau Sahabat Kau Teman~hijjaz

Telah tiba saat waktu kau tinggalkan kami
Kerana takdir yang Maha Esa telah menetapkan
Sedih rasanya hati ini bila mngenangkan
Kau sahabatku kau teman sejati

Tulus ikhlasmu luhur budimu bagai tiada pengganti
Senyum tawamu juga katamu menghiburkan kami
Memori indah kita bersama terus bersemadi
Kau sahabatku kau teman sejati

Sudah ditakdirkan kau pergi dulu
Di saat kau masih diperlukan
Tuhan lebih menyayangi dirimu
Ku pasrah diatas kehendak yang Esa

( korus )
Ya Allah,tempatkannya di tempat yang mulia
Tempat yang kau janjikan nikmat untuk hamba Mu
Sahabatku akan ku teruskan perjuangan ini
Walau ku tahu kau tiada di sisi

Perjuangan kita masih jauh beribu batu
Selagi roh masih di jasad hidup diteruskan
Sedih rasa hati ini mengenangkan dikau
Bagai semalam kau bersama kami

( korus ) Moga amanlah dan bahagia dikau di sana
Setangkai doa juga Fatehah terus kukirimkan
Moga di sana kau bersama para solehin
Ku sahabatku kau teman sejati

Fatamorgana~hijjaz

Pulanglah pada Tuhan cahaya kehidupan
Syarat bahagia di dunia
Akhirat kekal selamanya pada Allah

( korus )
Sudah menjadi lumrah kehidupan di dunia
Cabaran dan dugaan mendewasakan usia
Rintangan dilalui tambah pengalaman diri
Sudah sunnah ketetapan Ilahi

Deras arus dunia menghanyutkan yang terleka
Indah fatamorgana melalaikan menipu daya
Dikejar dicintai bak bayangan tak bertepi
Tiada sudahnya dunia yang dicari

Begitu indah dunia siapa pun kan tergoda
Harta, pangkat dan wanita melemahkan jiwa
Tanpa iman dalam hati kita kan dikuasai
Syaitan nafsu dalam diri musuh yang tersembunyi
Pulanglah kepada Tuhan cahaya kehidupan
Keimanan ketakwaan kepadanya senjata utama

( ulang dari korus )

Sabar menempuh jalan tetapkan iman di hati
Yakinkan janji Tuhan syurga yang sedia menanti
Imanlah penyelamat dunia penuh pancaroba
Hidup akhirat kita kekal bahagia
Imanlah penyelamat dunia penuh pancaroba
Hidup akhirat kita kekal bahagia

Pulanglah pada Tuhan cahaya kehidupan
Syarat bahagia di dunia
Akhirat kekal selamanya pada Allah
Allah

Dia Kekasih Allah~hijjaz

Malu rasanya mengatakan cinta
Kepada dia kekasih Allah
Kerana dia insan mulia
Sedangkan diriku insan biasa

Ku pujuk jua hati dan jiwa
Meluahkan rasa cinta membara
Didalam pujian ucapan selawat
Tanda penghargaan seorang umat

Selagi upaya ku turuti ajarannya
Apa terdaya ku amalkan sunnahnya
Moga didunia mendapat berkat
Di akhirat sana beroleh syafaat

Kerana peribadinya aku terpesona
Kerana budinya aku jatuh cinta
Rindu ku padanya tiada terkata
Nantikanlah daku ditaman syurga

Sesungguhnya apa yang ku dambakan
Adalah cinta Allah yang Esa
Kerana cinta kepada Rasulullah
Beerti cinta kepada Allah

debu-debu dosa~hijjaz

Ke arah mana halanya
Bagi insan yang terleka
Mengejar nikmat dunia
Bagaikan hidup selamanya
Tak peduli dosa noda
Seksa azab neraka
Hidup jauh dari rahmatNya

Terpedaya pada dunia
Pentas ciptaan manusia
Terlupa pada segala
Mengikut nafsu semata
Membiar syaitan beraja
Di hati dan juga jiwa
Mengejar dunia penuh debu dosa

Teguhkanlah iman dalam diri
Moga dikau akan merasai
Betapa indah nikmat Ilahi
Dan yakin kau akan dirahmati

Harus kau percaya dengan pasti
Dunia tidak kekal abadi
Hanya menguji cekalnya hati
Sebagai khalifah yang sejati

Tak perlu kau meragui
Andai teguh keimananmu
Pasti bahagia menanti
Di akhirat yang abadi

Berkorban Demi Cinta~hijjaz

Bermula gemilang cahaya 
Petunjuk pimpinan yang Esa 
Menempuh jalan hidup di dunia 
Cabaran yang silih berganti 
Dugaan mematangkan diri 
Mengajar erti hidup ini 

Berjuang berkorban demi cinta 
Suka dan duka suratanNya 
Mengenal makna jalan bahagia 
Masa yang silih berlalu 
Semakin hampir saat itu 
Ya Tuhan tunjukkan 
Moga selamat bersamaMu 

Biarpun bersama kekurangan 
Namun bersyukur kurniaan Tuhan 
Iman di hati sabar menjadi pemujuk diri 
DenganMu ku punyai segala 
Tak kan beruntung seisi dunia 
Limpah kurniakan petunjuk bantuan 
Tempuh hari yang mendatang 

Semoga? 
Sisa hidup ini tak kan terbuang lagi 
Setiap detik masa dalam amalan jua 
Jangan dipisahkan denganMu kebahgiaan 

Semoga dengan ini jambatan menemui 
Cinta yang sejati 
Itu yang abadi 

Berjuang mencari iman taqwa 
Perisai menempuh pancaroba 
Penentu tempat rahmat bahagia 
Seiring teman dan saudara 
Pimpinan tauladan baginda 
Ya Tuhan bantulah 
Moga selamat selamanya

belaian Ibu~hijjaz

Tertanam naluri keibuan amat mendalam
Di jiwa insan yang mendambakan kebahagiaan
Oh... ibu

Di bahumu tergalas beban
Perjalananmu penuh rintangan
Kau titipkan kasih sayang
Sejujur pengorbanan
Tak ku nafikan

Di saat kita berjauhan
Rasa ingin ku berlari
Mendakapimu penuh girang
Bak si kecil kehilangan

Kau insan penyayang
Betapa ku merindu
Lembutnya belaian ibu
Membuatku terlena

Di wajah terlukis tenang
Debar di dada kau rahsiakan
Ku pastikan dikau aman
Dikurnia sejahtera
Tak ku lupakan

Di saat kita berjauhan
Rasa ingin ku berlari
Mendakapimu penuh girang
Bak si kecil kehilangan

Tiada aku tanpa ibu
Hanya (kau) satu didunia
Bertakhta dikau dijiwaku
Kau lah ibu yang tercinta

Kau insan pengasih
Betapa aku mengharap
Hadirnya restumu ibu
Membawaku ke syurga

Bersemi belaian kasih sayang nan berpanjangan
Darimu insan yang mendoakan kebahagiaan anak-anakmu
Oh... Ibu

Aku Hanya Umar~hijjaz

Sebelum disapa sinar iman 
Kau bagaikan singa yang mengganas 
Membunuh anak perempuanmu 
Tanpa rasa belas dan kasihan 
Dipandu hati sekeras batu 
Jahiliah yang menyesatkan 

Bila nur Al-Quran menusuk ke jiwa 
Lunturlah segala keangkuhanmu 
Berubah dan beralih arahmu 
Terbentur segala kekejaman 
Menjadi wira miskin nestapa 
Membela yang tak berupaya 

Tidurmu di rimbunan tamar 
Tenangmu tiada tercalar 
Berbantal lengan tanpa pengawal 
Berselimut embun keimanan 

Di malam yang hening 
Meratap menyesali diri 
Pada dosa kealpaan 
Dibasuh dengan airmata 
Memohon keampunan Tuhan 

Engkau khalifah berjiwa hamba 
Mentadbir tanpa singgahsana 
Menghina diri di hadapan Allah 
Kemuliaan diri manusia 

Mulia hidup bersulam taqwa 
Mulia matimu kau syuhada 
Pergi rohmu ke alam tinggi 
Terbang menuju ke syurgawi 


Aku hanya seorang Umar 
Kemuliaanku kerana Islam 
Semua ke syurga kecuali dia 
Ku bimbangi dialah diriku? 

Hati sekeras batu 
Menjadi selembut air 
Jadi teman kebenaran 
Jadi musuh pada kebatilan

Thursday, February 17, 2011

Sutera Kasih~IN-TEAM

Kian lama terpenjara
Mencari makna cinta
Dalam ungkap kata bersulam dusta

Bila gerbang rahmat terbuka
Menjelma cinta suci
Sehalus dan selembut sutera kasih
Terbentanglah tersingkap kebenaran
Terlerailah terbenam kepalsuan
Tuhan pada-Mu ada kedamaian
Diribaan-Mu kebahagiaan
Tiada lagi rasa kesangsian di hati
Cinta Mu cinta tulus suci murni
Kasih-Mu nan abadi

Bertautlah bercambahlah cinta
Mengharum dalam jiwa
Menemukan kerinduan syahdu
Pada yang Maha Esa

Sutera kasih membelai
Membalut kelukaan itu
Sutera kasih melambai
Mengisi kekosongan pengharapan

Rela pasrahkan kehidupan
Mengharungi cabaran
Rintangan perjalanan di hadapan

Doa dan titis air mata
Mendamba sutera kasih
Agar terus bersemi selam

Setanggi Syurga~UNIC

Percaya kata janjiMu 

Kerna ku yakin apa di genggamMu 
Keharuman setanggi syurga 
Bukan kilauan sebilah belati 

Tersiksa jiwa merindu 
Bagai terkurung dibasah tengkujuh 
Kewangian aroma bunga 
Tak menggugah keteguhan iman 

Cinta tak pernah terbunggar dan terlebur 
Pada redup renung mata yang menipu 
Tuntas ku mendaki 
Puncak cinta teragung 

Izinkan aku melafazkan kata 
Bicara hati yang mudah diterjemah 
Betapa aku gerun pada teduh untuk bernaung 
(Kerna awan itu rapuh) 


Bahagia buat mereka 
Yang bertemu cinta yang teragung 
Yang membawa ke syurga hakiki dan abadi 

Dendam tak marak menyala dan membakar 
Oleh putih salju yang berguguran 
Kerna dosa itu 
Lebih hitam dan kelam 

Ku anyam rindu menjadi hamparan 
Kerna ku pasti adanya pertemuan 
Di sana nanti bukti cinta suci dilafazkan 
Tak bertemu pengucapan 

Percaya kata janjiMu 
Kerna ku yakin apa di genggamMu 
Keharuman setanggi syurga 
Bukan kilauan sebilah belati 

Kata janjiMu... 
Seharum setanggi syurga 

Ratu Syahadah~IN-TEAM

Engkaulah permaisuri di mahligai tirani
Teguh imanmu walau tersembunyi
Kasihmu kau buktikan sebagai isteri
Namun cintamu untuk Ilahi

Engkau masih isteri yang sejati
Ketika suami dimurka Allah
Istana bukan penjara nikmat yang alpa
Sinar imanmu tak kelam permata
Kau miliki jiwa hamba
Walau di sisimu singgahsana

Sejarah Asiah telah membuktikan
Iman bukanlah penjara di jiwa
Yang selamanya bersembunyi
Tapi kemerdekaan yang hakiki
Yang punya wajah dan jua rupa
Akhirnya imanmu bersuara
Lantas kau dipenjara dan diseksa
Oleh suamimu yang dihina

Di kejauhan istana keangkuhan
Menggamit mata sayunya di jiwa
Namun hatimu tak sudi ke sana 
Iman dan akidah lebih utama
Ratu syahadah lalu bermadah
Oh Tuhan binakan istana untukku
Walaupun di dunia ku diseksa
Namun tak terbayar nikmat di syurga

Oh Asiah kau merubah rencana
Bila tanganmu menyentuh bayi
Yang hanyut menongkah arus Sungai Nil
Lembutmu mematahkan keangkuhannya
Firaun merancang kau menghalangnya
Musa terbuang jadi terbilang

Ya Allah…Ya Allah…

Rabiatul Adawiyah~IN-TEAM

Engkau bermula dengan sengsara
Dalam mencari bahagia
Terasa bagai bayang-bayang
Gelap walau disuluh cahaya

Pepasir pantai pun berubah 
Pabila hakikat melanda 
Ketenangan yang kau cari
Terpancar di lorong sufi

Kau hiasi rumah kasih abadi
Serik menghiasi singgahsana-Mu
Kau berjaya merubah segala
Kasih semalam menjadi esok 

Kelunakan tangisan kasihmu 
Dalam simpuhan ketaatan
Bagi mengharapkan keredhaan
Dari-Mu, Tuhan pencipta alam

Rabiatul Adawiyah 
Serikandi yang tercipta
Sungguh agung pengabdianmu
Kau berjaya menjadi iktibar
Asmaramu dihampar suci
Pintalan dari awanan putih
Membuahkan titisan rahmat
Menyuburkan mawar yang layu

Namamu menjadi sanjungan
Ikutan ummah sepanjang zaman
Ayuh bersama kita susuri
Perjalanan kekasih Allah

Pemergianmu~IN-TEAM

 (Ya Rasulallah...)

Kau masih tersenyum mengubat lara
Selindung derita yang kau rasa
Senyuman yang mententeramkan
Setiap insan yang kebimbangan

Hakikatnya, tak tertanggung lagi derita
Di pangkuan isterimu Humaira?
Menunggu saat ketikanya
Diangkat rohmu bertemu Yang Esa

Tangan dicelup di bejana air
Kau sapu di muka mengurangkan pedih
Beralun zikir menutur kasih
Pada umat dan akhirat

Dan tibalah waktu ajal bertamu
Penuh ketenangan jiwamu berlalu
Linangan air mata syahdu
Iringi pemergianmu

Oh sukarnya untuk umat menerima
Bahkan payah untuk Umar mempercaya
Tetapi iman merelakan jua
Bahawa manusia ?kan mati akhirnya

Tak terlafaz kata mengungkap hiba
Gerhanalah seluruh semesta
Walaupun kau telah tiada
Bersemarak cintamu selamanya

Ya Rasulallah

Kau tinggalkan kami warisan yang abadi
Dan bersaksilah sesungguhnya
Kami merinduimu

Nur Kasih ~IN-TEAM

Bagaikan permata di celahan kaca
Kerdipnya sukar tuk dibezakan
Kepada Mu Tuhan ku pasrah harapan
Moga tak tersalah pilihan

Nur kasih Mu mendamai di kalbu
Jernih setulus tadahan doaku
Rahmati daku dan permintaanku
Untuk bertemu di dalam restu

( korus 1 )
Kurniakan daku serikandi
Penyejuk di mata penawar di hati
Di dunia dialah penyeri
Di syurga menanti dia bidadari

( korus 2 )
Kekasih sejati teman yang berbudi
Kasihnya bukan keterpaksaan
Bukan jua kerana keduniaan/( dunia )
Mekar hidup disiram nur kasih

( doa )
Ya Allah kurniakanlah kami isteri
Dan anak yang soleh
Sebagai penyejuk mata

( ulang korus1 & korus 2 )
(Mekar hidup ini disirami nur kasih)

Di tangan-Mu Tuhanku sandar impian
Penentu jodoh pertemuan
Seandai dirinya tercipta untukku
Rela ku menjadi miliknya

( ulang korus1 & korus 2 )
(Mekar disiram nur kasih)